Kamis, 12 November 2020

Cara Mencari Rasio Gamet

Pemisahan Gamet

oleh : Suwarso

Pewarisan sifat makhluk hidup pada keturunannya melalui sel kelamin (gamet) dimana dalam sel kelamin terdapat banyak sekali gen sebagaai penentu sifat yang berasal dari induk ke individu baru. Oleh karena itu marilah kita pelajari bagaimana pola segregasi (pemisahan) gen dari sel induk ke sel kelamin atau gamet.

Dalam menentukan rasio atau perkiraan susunan gen pada sel kelamin (gamet) perlu kita pahami terlebih dahulu hukum 1 Mendel, yaitu : Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).

  1. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah).

  2. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (tampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

  3. Dalam mencari rasio gamet dapat digunakan menggunakan sistem papan catur atau system garpu. Dan yang terpenting dalam pemisaham gamet disini adalah persentase susunan gen.

 Pemisahan gen pada gamet menggunakan sistem garpu.

Contoh :

Individu yang bergenotif  MM akan menghasilkan gamet yang bergenotif:


Gamet yang dihasilkan  2/2 atau semuanya bergenotif M (dominan), sehingga individu yang bergenotif MM (dominan homosigot) menghasikan 100 % bergenotif M (dominan), atau :

Gamet yang dihasilkan  2/2 atau semuanya bergenotif m (resesif), sehingga individu yang bergenotif mm (resesif homosigot) menghasikan 100 % bergenotif bergenotif m (resesif)

 Individu yang bergenotif Mm akan menghasilkan gamet yang bergenotif :

Gamet yang dihasilkan : ½ bergenotif M (dominan) atau 50 %, dan ½ bergenotif m (resesif) atau 50 %.

Pola pemisahan gen pada gamet seperti di atas berlaku terhadap setiap pasangan gen pembawa sifat, sehingga pada individu dengan lebih dari satu sifat beda akan berlaku gabungan dari pola yang sama dan tergantung pasangan gen pembawa sifat pada individu yang bersangkutan.

Contoh :

Individu yang bergenotif  MmBb akan menghasilkan gamet yang bergenotif  :

Dengan memperhatikan pola pemisahan (segregasi) gamet pasangan alel genotif homosigot atau pasangan alel  didapat rasio gamet sebagai berikut :

Dengan menggunakan cara pemisahan garpu maka Individu yang bergenotif MmBb akan menghasilkan gamet dengan 4 kemungkinan bergenotif  MB, Mb, mB, atau mb. Yang perlu kita pahami adalah: setiap gamet (sel telur/ovum atau sel sperma) hanya membawa atau bergenotif satu macam genotif saja.

 Individu gamet yang bergenotif MMBb akan menghasilkan rasio genotif :




Jadi individu yang bergenotif MMBb akan menghasilkan rasio gamet 2/4 MB dan 2/4 Mb.

Kuantitatif rasio pemisahan gamet harus kita perhatikan agar lebih mudah dalam kita mencari rasio genotif gamet pada individu dengan lebih dari dua sifat beda.

Sebagai latihan carilah rasio gamet pada individu yang bergenotif :  HHMmBb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar