Persilangan Buatan (Hibridisasi)
oleh : Suwarso
Sering kita mendengar kata hibrida untuk tanaman jenis
unggul, misalnya kelapa hibrida, jagung hibrida dan lain-lainnya. Tanaman unggul
hibrida adalah tanaman yang berasal dari persilangan lebih dari satu tanaman
sejenis sehingga sifat-sifat unggul yang berasal dari banyak varian tadi terkumpul
dalam satu tanaman. Persilangan buatan tersebut dinamakan hibridisasi,
individu hasil persilangannya dinamakan tanaman hibrida.
Persilangan buatan tidak hanya dilakukan untuk tanaman saja, melainkan
juga untuk hewan ternak. Hanya saja hibridisasi yang dilakukan untuk hewan
dinamakan kawin suntik atau inseminasi buatan. Misalnya sapi
lokal yang yang kecil tetapi tahan panas diinseminasi dengan sapi dari luar
untuk memperoleh keturunan sapi yang besar (cepat gemuk) dan tahan cuaca panas.
Jadi tujuan persilangan buatan atau hibridisasi, adalah mengumpulkan
sifat sifat unggul dalam satu individu. Semakin banyak sifat unggul yang
disatukan dan semakin lama dan Panjang umur jenis organisme semakin lama pula
waktu yang diperlukan untuk proses hibridisasi tersebut. Karena itu jangan
heran kalua jenis-jenis bibit unggul yang kita kenal sekarang ini adalah lebih
banyak jenis tanaman atau hewan yang berumur pendek.
Persilangan satu sifat beda (Monohibrida)
Pola pewarisan sifat pada persilangan dengan satu sifat beda (monohibrida) sangat penting untuk kita pahami terlebih dahulu, sehingga kita akan dapat dengan mudah memperkirakan variasi keturunan yang dimungkinkan muncul pada keturunan baru yang dihasilkan pada persilangan dengan lebih dari satu sifat beda, dihibrida, trihibrida, bahkan polihibrida.
Yang tak kalah penting juga variasi genotif pada pemisahan gen pada gamet suatu individu agar kita dapat dengan mudah memperkirakan dan menentukan variasi keturunan hasil persilangan buatan.
Persilangan satu sifat beda oleh Mendel
Rasio fenotif dan genotif menggunakan sistem papan catur.
Dengan menggunakan sistem papan catur diperoleh keturunan baru sifat warna ungu sebesar 100 % , dan sifat genotif Uu sebesar 100%
Rasio fenotif dan genotif menggunakan sistem garpu
Untuk mencari gamet dengan menggunakan sistem garpu, kita harus memperhatikan persentase genotip pada gamet yang dihasilkan.
Pada persilangan Indidu jantan bergenotif UU (dominan homozigot) menghasilkan 2 gamet yang genotipnya U (dominan) yang disilangkan dengan individu betina bergenotif uu (resesif homozigot) menghasilkan dua gamet yang bergenotif u (resesif). Sehingga ketika persilangannya dibuat sistem garpu ditemukan :
Kemudian jika sesama f1 kita silangkan akan diperoleh rasio genotif dan rasio fenotif yang sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar