Sabtu, 14 November 2020

Rasio Fenotif Dan Genotif

Persilangan Buatan (Hibridisasi)

oleh : Suwarso

 

Sering kita mendengar kata hibrida untuk tanaman jenis unggul, misalnya kelapa hibrida, jagung hibrida dan lain-lainnya. Tanaman unggul hibrida adalah tanaman yang berasal dari persilangan lebih dari satu tanaman sejenis sehingga sifat-sifat unggul yang berasal dari banyak varian tadi terkumpul dalam satu tanaman. Persilangan buatan tersebut dinamakan hibridisasi, individu hasil persilangannya dinamakan tanaman hibrida.

Persilangan buatan tidak hanya dilakukan untuk tanaman saja, melainkan juga untuk hewan ternak. Hanya saja hibridisasi yang dilakukan untuk hewan dinamakan kawin suntik atau inseminasi buatan. Misalnya sapi lokal yang yang kecil tetapi tahan panas diinseminasi dengan sapi dari luar untuk memperoleh keturunan sapi yang besar (cepat gemuk) dan tahan cuaca panas.

Jadi tujuan persilangan buatan atau hibridisasi, adalah mengumpulkan sifat sifat unggul dalam satu individu. Semakin banyak sifat unggul yang disatukan dan semakin lama dan Panjang umur jenis organisme semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk proses hibridisasi tersebut. Karena itu jangan heran kalua jenis-jenis bibit unggul yang kita kenal sekarang ini adalah lebih banyak jenis tanaman atau hewan yang berumur pendek.

 

Persilangan satu sifat beda (Monohibrida)

Pola pewarisan sifat pada persilangan dengan satu sifat beda (monohibrida) sangat penting untuk kita pahami terlebih dahulu, sehingga kita akan dapat dengan mudah memperkirakan variasi keturunan yang dimungkinkan muncul pada keturunan baru yang dihasilkan pada persilangan dengan lebih dari satu sifat beda, dihibrida, trihibrida, bahkan polihibrida.

Yang tak kalah penting juga variasi genotif pada pemisahan gen pada gamet suatu individu agar kita dapat dengan mudah memperkirakan dan menentukan variasi keturunan hasil persilangan buatan.

 

Persilangan satu sifat beda oleh Mendel

Salah satu contoh persilangan monohibrida yang dilakukan oleh Mendel adalah persilangan kacang kapri/ercis berbunga ungu (UU) dengan kapri berbunga putih (uu) dihasilkan rasio variasi keturunan sebagai berikut :

Rasio fenotif dan genotif menggunakan sistem papan catur.

Dengan menggunakan sistem papan catur diperoleh keturunan baru sifat warna ungu sebesar 100 % , dan sifat genotif Uu sebesar 100%


Rasio fenotif dan genotif menggunakan sistem garpu

Untuk mencari gamet dengan menggunakan sistem garpu, kita harus memperhatikan persentase genotip pada gamet yang dihasilkan.

Pada persilangan Indidu jantan bergenotif UU (dominan homozigot) menghasilkan 2 gamet yang genotipnya U (dominan) yang disilangkan dengan individu betina bergenotif uu (resesif homozigot) menghasilkan dua gamet yang bergenotif u (resesif). Sehingga ketika persilangannya dibuat sistem garpu ditemukan :

Kemudian  jika sesama f1 kita silangkan akan diperoleh rasio genotif dan rasio fenotif yang sebagai berikut :



Perhatikan juga rasio fenotif dan genotif pada persilangan individu yang genotifnya berbeda seperti berikut :

Perbandingan fenotif  dan genotif pada F2 harus kita pahami dan menjadi dasar untuk mempermudah dan mempercepat pada waktu kita akan menghitug rasio keturunan pada persilangan dengan banyak sifat beda atau poliploidi. sampai jumpa

 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar